Nyaris tak setetespun mengendap
disetiap batok kepala
Justru kebak akan sejuta harapan
Cuma apalah yang terjerat?
Dulu mengenyam sekarang mengenyam
Membiarkan terhanyut,
atau terkelepar sia-sia
Tapi, jalan mana sesuai rute?
“Tak sanggup lagi,” desahnya
Bila terhanyut,
akan berlabuh dimana?
Namun, andai terkelepar,
sayang sungguh sayang
sangat dirasa!
Jernihnya pikiran terporak-porandakan,
Dalam tengah-tengah menimba rerumpunan ilmu
Ngga’ tahu mengapa?
Benarkah, kebodohan menembus jiwa?
ataukah benih-benih racun menyasar?
Rendah tidak,
Cerdaspun baru lagak
By: Sunny
0 komentar:
Posting Komentar